20 Januari, 2010

Perayaan Sedekah Bumi

ACARA
rutin tahunan Sedekah Bumi yang digelar setiap Sura di kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Tegal. Ritual ini memang sudah menjadi tardisi alias adat masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sejak zaman dahulu.

Maksud dari ritual itu sendiri sebenarnya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta alam semesta. Serta memohon agar seluruh masyarakat diberi keselamatan, tidak paceklik, banyak rizki, dan di jauhkan dari segala musibah.

Seperti Sabtu (16/1) kemarin misalnya. Warga masyarakat Kelurahan Margadana Kecamatan Margadana melaksanakan tradisi tahunan tersebut. Selama satu hari dua malam di kelurahan itu dipenuhi kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh seluruh warganya. Namun sebenarnya apa yang menarik dari ritual sedekah bumi ini?

Dalam ritual sedekah bumi pasti ada ambeng yang disediakan untuk siapapun yang ikut merayakan. Entah itu kalangan orang dewasa ataupun anak-anak. Tetapi ambeng atau tumpeng itu pembagiannya tidak di kondisikan oleh satu orang. Maksudnya ada seseorang yang di percaya untuk membagi. Tetapi tumpukan nasi dengan dikelilingi lauk-pauk itu sengaja dibiarkan agar menjadirebutan warga yang hadir.

Suwandono (32) salah seorang warga yang hadir pada saat itu mengatakan, sengaja datang untuk mendapatkan nasi dari ambeng tersebut. Sebab, konon kabarnya jika bisa mendapatkan nasi dari ambeng yang jadi rebutan itu bisa digunakan untuk menyembuhkan anak-anak balita yang rewel menjadi tidak. Selain itu, juga bisa menyembuhkan penyakit yang diderita oleh orang yang memakannya.

"Saya memeng belum pernah mencobanya sendiri. Tetapi menurut cerita para orang tua disi seperti itu. Nah pada sedekah bumi kali ini saya mencoba ikut rebutan nasi ambeng itu. Dengan harapan bisa menyembuhkan penyakit encok yang ada di bahu saya," ungkapnya polos.

Demikian pula dengan Sri Sulastri (28), ibu satu anak ini juga mengatakan alasan yang sama. Bahwa dia rela berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan segenggam nasi yang akan diberikan pada anaknya yang baru berusia 2 tahun.

"Berdasarkan pengalaman dari orang tua saya, nasi ambeng sedekah bumi bisa menyembuhkan anak yang rewel. Karenannya saya juga berusaha mendapatkan itu untuk anak saya yang hampir setiap malam hari menagis. Dan Alhamdulillah walaupun sedikit tetapi dapat. Semoga dengan ihtiar ini anak saya tidak rewel lagi kalau malam," katanya sembari membawa segenggam nasi di telapak tangan kanannya.

Sementara Ketua Panitia Joko Margo Purnomo menguraikan, pada ritual sedekah bumi memang ada acara rebutan ambeng. Menurut cerita para sesepuh disini kenapa ambeng itu tidak dibagi rata karena dulu ada kejadian dalam ritual tersebut.

"Ceritanya dulu sekelompok penghuni di Margadana orangnya gundul-gundul. Ketika sedang melaksanakan ritual sedekah bumi, ambeng yang akan dibagikan itu di rebut oleh para orang gundul tersebut. Sehingga nasinya berceceran kemana-mana. Dan masyarakat yang tidak mendapatkannya memunguti nasi yang tercecer tersebut. Nah nasi tersebut pada jaman dahulu terbukti bisa menyembuhkan penyakit," kisahnya.

Hingga sekarang jika perayaan sedekah bumi dilaksanakan, ketika ambeng sudah dikeluarkan masyarakat sekitar seperti kesurupan oleh orang gundul-gundul itu. Sehingga secara sepontan pasti ambeng direbut dan nasinya berserakan kemana-mana. Dan nasi tersebut juga dipercaya bermanfaat.

Dia juga menceritakan keunikan lain dalam ritual yang diadakan skali setahun setiap Sura itu. Yakni semua warga tidak ada yang berani memarahi anak-anak yang berada di lokasi pelaksanaan dalm kurun waktu astu hari dua malam itu. Sebab, menurut cerita yang berredar jika ada yang memarahi maka orang tersebut langsung jatuh sakit.

"Makanya meski banyak tamu dan anak-anak berkeliaran dimana-mana dan terlihat tidak sopan hanya didiaamkan saja. Sebab mitosnya seperti yang saya katakan tadi. Jadi untuk beberapa waktu itu anak-anak disini bebas melakukan dan berbuat sesuka hati mereka tanpa ada larangan dari siapapun," imbuh Joko.

Dijelaskan acara keseluruhan dari sedekah bumi tahun ini adalah pertama malam penggelengan pada Jumat (15/1) malam. Dalam segmen ini diisi dengan doa bersama dan memendam atau mengubur satu kepala kambing sebagai ritualnya. Dan rayahan atau rebutan 3 ambeng.

Dilanjutkan Sabtu pagi pagelaran wayang golek dengan lakon Loka Bumi yang dibawakan Dalang Karto Katon dari Pagyanten Kabupaten Tegal. Dengan diawalai ruwatan doa bersama. Selain itu juga rebutan 12 ambeng. Kemudian diteruskan malam harinya adalah hiburan wayang golek semalam suntuk dengan lakon Elang Suta Jaya Kemit dan ditutup dengan 8 ambeng.

“Ini merupakan tradsi dari nenek moyang kita. Jadi masyarakat pun sampai dengan sekarang masih antusias mengadakannya. Pada pelaksanaan kali ini memakan anggaran mencapai Rp 18 juta dari swadaya masyarakat dan sponsor,” terangnya. (adi mulyadi)


sember dari www.radartegal.com

15 Januari, 2010

banyak orang yang stress


dibuat oleh:lukman agus shofi

ORANG STRESS

pada zaman ini banyak banget kejadian-kejadian aneh yang terjadi dinegara kita,mulai dari alam,lingkungan bahkan sampai orangnya. kejadian yang sedang marak ini adalah orang stres,bahkan sampai mengahiri hidupnya secara tragis atau yang dikenal bunuh diri
orang bunuh diri disebabkan karna sudah tidak kuat lagi menghadapi masalah yang menimpa dirinya sendiri,mereka melakukannya secara tidak sadar dengan menggantungkan lehernya dan yang sering terjadi sekarang ini adalah melompat dari gedung berlantai atau pusat perbelanjaan seperti mal.dan katanya kasus bunuh diri dengan cara melompat dari mal itu dari tahun ke tahun meningkat drastis,sehari ajah bisa dua kali kejadian....oh betapa memprihatinkan bangsa kita dengan keadaan sekarang ini.
contaohnya adalah teman sepermaenanku dia mengahiri hidupnya dengan menggantungkan diri sampai mati,ga da yang menyangka orangnya sch baik,lucu,bahkan klo bermain dia keliatan biasa-biasa saja,tetapi dibalik semua itu dia menyimpan masalah yang sangat besar bahkan sampai berani mengahiri hidupnya dengan jalan seperti itu.
ya itulah contoh segelintir orang yang stres yang ada disekeliling kita....


demikian pemikiran dari saya mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam menulis